Kamis, 10 Desember 2015

Anatomi Muskuloskeletal

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELTAL SKELETAL
 (PUNGGUNG,LEHER,BAHU, KEPALA,DADA,PERUT, LENGAN,PANGGUL,GERAK BAWAH, SIKU DAN BAHU )


PUNGGUNG





merupakan bagian belakang  yang terletak antara pinggang dan kepala. Ia digunakan sebagai tempat tumpuan badan ketika duduk. Punggung biasanya dilindungi oleh tulang punggung. Tulang di punggung tersebut terdapat 33 tulang pada manusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx)



LEHER


Berbagai struktur leher kompak diatur dengan penggambaran yang ketat. Sistem saraf dengan saraf tulang belakang dan saraf terletak di bagian belakang tertutup dalam kandang dari delapan  tulang yang disebut tulang leher. guna sendi dalam dua pertama tulang leher membawa mengangguk dan samping gerakan kepala dengan bantuan trapezius dan sternokleidomastoid otot . Sendi antara sisa tulang leher tidak mengizinkan banyak gerakan dan memberikan stabilitas pada saraf tertutup. Tenggorokan, yang terdiri dari faring dan laring, adalah bagian umum untuk makanan dan udara, yang terletak di depan tulang leher. Tenggorokan memanjang ke bawah ke dalam esofagus dan trakea. Trakea terletak di depan leher dan membawa pesawat dari tenggorokan ke paru-paru. Laring adalah pintu masuk khusus trakea yang menciptakan suara dari angin. Selama menelan, laring bergerak ke atas – hal ini dapat dilihat dari bergerak dari bagian yang menonjol dari laring tulang rawan atas – jakun. Epiglotis adalah lipatan jaringan yang menutup laring selama menelan, sehingga tidak memungkinkan makanan masuk ke trakea  Kelenjar tiroid terletak di sekitar trakea tepat di bawah laring (Gambar 3). Tiroid mengeluarkan hormon tiroid, yang membantu fungsi normal dari berbagai bagian tubuh. Setiap ketidakseimbangan (kelebihan atau kurang) dalam sekresi hormon ini dapat menyebabkan pembengkakan, gangguan dalam pengaturan suhu, sembelit atau diare, dan sebagainya. Pembuluh darah terletak di kedua sisi trakea dan esofagus. Pembuluh karotis mengambil darah beroksigen ke otak dan urat nadi membawa darah terdeoksigenasi dari otak. Sebuah set alternatif pembuluh yang memasok darah ke otak melalui tulang belakang dan disebut arteri vertebralis. Oleh karena itu, penyakit tulang belakang dapat menyebabkan gejala penyakit otak akibat suplai darah yang tidak memadai ke otak.

BAHU

Di bahu, ada tiga tulang besar bertemu dan membuat sudut 90 derajat:
·                     Klavikula ( tulang selangka), klavikula meluas di depan bahu dari sternum ke tulang belikat. Klavikula ( tulang selangka) berfungsi membantu menstabilkan gerakan bahu.
·                     Skapula (tulang belikat), tulang belikat adalah tulang segitiga datar yang terletak di punggung atas. Ini menghubungkan dengan tulang selangka di bagian depan tubuh.
·                     Humerus (Tulang terbesar lengan), humerus terhubung ke tulang belikat dan klavikula di bahu. Kepala tulang memiliki tombol bola seperti untuk membuat bola dan socket sendi dengan tulang belikat.
Pada Persimpangan dari tiga tulang besar pada bahu dan tulang dada terdapat tiga sendi:
·                     Glenohumeral : Sendi ini dibuat oleh humerus dan tulang belikat yang memungkinkan lengan untuk memutar sirkuler dan untuk bergerak ke atas dan ke bawah dari tubuh. Hal ini dikelilingi oleh jaringan lunak dan diperkuat oleh ligamen berserat.
·                     Acromioclavicular : Sendi ini bentuk gabungan titik tertinggi bahu dan memberikan kemampuan untuk meningkatkan lengan di atas kepala.
·                     Sternoklavikularis: Sendi ini adalah di tengah-tengah dada tempat bertemu klavikula sternum. Sendi ini memungkinkan klavikula untuk bergerak.

Sekitar setiap sendi tulang rawan untuk pada pertemuan tulang, ligamen menghubungkan tulang, otot, dan tendon untuk melampirkan otot ke tulang.  Koleksi otot dan tendon di bahu dikenal sebagai manset rotator. Ini menstabilkan bahu dan memegang kepala humerus di glenoid, rongga dangkal di tulang belikat. Otot-otot manset rotator termasuk suprasinatus, infraspinatus, teres minor.


KEPALA.



1.  Atas  tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :

Os. Cranium tersusun atas:
1 tulang dahi (os.frontale)
2 tulang ubun-ubun (os.parietale)
1 tulang kepala belakang (os.occipitale)
2 tulang baji (os.sphenoidale)
2 tulang pelipis (os.temporale)
2 tulang tapis (os.ethmoidale)
Sutura
Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adalah :
1) Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal.
2) Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan.
3) Sutura lambdoidea/ lambdoidalis yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital.       

2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :

a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.
b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.

3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :

a. Tulang pelipis ( os Temporal )
b. Sebagian tulang dahi
c. Tulang ubun-ubun
d. Tulang baji




DADA



Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
·                     tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
·                     Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
·                     Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan


TULANG RUSUK



Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
·                     Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
·                     Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
·                     Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya 1). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan. 2). melindungi lambung, limpa dan ginjal. 3). membantu pernapasan


PERUT


     A.    Muskulus abdominis inetrnal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis ekternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, memebentuk kandung otot yang terdapat disebelah kiri dan kanan linea itu.
     B.    Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus abdominasi). Berpangkal pada iga V yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (krista iliaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
    C.    Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam ( M.obliqua internus abdominis). Serabut miring menuju ke ats dan ke tengah . Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III dibawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai 4 urat melintang.
      D.    Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis otot vagina
       E.    Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
1)      Muskulus psoas, terletak di belakang difragma bagian bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe
2)      Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desenden



PANGGUL



TULANG-TULANG YANG MENYUSUN PANGGUL
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
a)      2 buah tulang pangkal aha ( os coxae )
b)      1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
c)      1 buah tulang tungging(os coccygis)
   
     A.     TULANG PANGKAL PAHA (OS COXAE)
Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain.
Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis.
Ketiga tulang itu ialah :

  • Tulang usus ( os illium)
  • Tulang duduk  ( os ischium)
  • Tulang kemaluan( os pubis )

  TULANG USUS ( OS ILLIUM )
Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas acetabulum.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut CRISTA ILLIACA
Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol terdiri atas 4 spina yaitu :

  1.  Spina illiaka anterior superior     (SIAS)
  2.  Spina illiaka anterior inferior      (SIAI)
  3.  Spina illiaka posterior superior   (SIPS)
  4.  Spina illiaka posterior inferior    (SIPI)
Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik yang disebut INCISURA ISCHIADIKA MAYOR

  TULANG DUDUK (OS ISCHIUM)
Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir atas acetabulum.
Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA ISCHIADICA
Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat duduk adalah (TUBER ISCHADICUM) .Bagian yang cekung besar sebelah atas disebut inchisura isciadica mayor. Bagian yang cekung kecil sebelah bawah disebut inchisura ischiadica minor.


  TULANG KEMALUAN KEMALUAN ( OS PUBIS ) 
Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul dinamakan FORAMEN OBTURATORIUM Bagian atas yang menonjol pada os pubis dinamakan RAMUS SUPERIOR, cekungannya dinamakan LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS.
Pertemuan kedua ramus superior dinamakan tepi atas simfisis.
Pada bagian bawahnya dinamakan RAMUS INFERIOR, pertemuan antara ramus inferior membentuk tepi bawah simfisis.
Pada ramus inferior membentuk sudut yang disebut ARCUS PUBIS yang sudutnya tidak boleh kurang dari 90 derajat.

  
    B.      TULANG KELANGKANG ( OS SACRUM )
Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Batas-batas dari os sacrum yaitu :
o   Articulatio sakro illiaca ( batas kanan dan kiri )
o   Prosesus lumbal ke 5 ( batas belakang atas )
o   Coccygis ( batas bawah )
o   Promontorium ( batas depan atas )
Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan sebagai petunjuk saat melakukan pengukuran panggul dalam dinamakan PROMONTORIUM. Pada bagian anterior memanjng sampai illium dinamakan sayap sacrum. Lubang yang terdapat pada bagian depan dinamakan FORAMINA SACRALIA ANTERIORA. Lubang yang terdapat pada bagian belakang dinamakan FORAMINA SACRALIA POSTERIORA. Pada vertebra terdapat bagian yang berduri yang dinamakan KRISTA SAKRALIA. Pada bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantara articulatio sacroilliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.


    C.      TULANG TUNGGING ( OS COCCYGIS )
Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu. Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.Coccygis bersifat lentur, kelenturannya mempengaruhi lebar dari ukuran panggul dalam.



GERAK BAWAH
   
    Tulang-tulang Ekstremitas Bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

1.   Pelvis               
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

     2     Femur
Femur adalah yang terkuat dari tulang panjang dalam tubuh dan merupakan tulang hanya di daerah paha. Bagian paling adalah berbentuk seperti kepala baik-bulat yang duduk di acetabulum tulang pinggul untuk membentuk sendi panggul. Sebuah leher kurus menghubungkan kepala dengan poros tulang dan sering situs fraktur pada orang tua.
Bagian bawah dari femur sedikit diratakan dan menyebar keluar dan merupakan bagian dari sendi lutut. Poros tebal femur terletak pada inti dari paha, benar-benar dikelilingi oleh otot-otot yang kuat seperti paha depan dan paha belakang.

      3      Patela – Cap Lutut
Tutup lutut, bagian yang menonjol dari depan lutut, sebenarnya dibentuk oleh tulang terpisah yang disebut patela. Ini adalah os sesamoid karena terletak di dalam tendon dari otot quadriceps femoris, otot kuat di bagian depan paha.
Bila ekstremitas bawah ini diluruskan, patela bisa dirasakan dan bahkan digenggam dengan jari dan pindah dari sisi ke sisi.

      4      Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

       5       Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

       6       Tarsalia (Pangkal Kaki)
         Os tarsalia dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri atas :
          a      Talus: berhubungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus, kolumna talus, dan korpus       tali.permukaan atas korpus tali mempunyai bongkol sendi yang sesuai dengan lekuk sendi, terbentuk   dari ujung sendi distal tibia dan fibula yang dinamakan trokhlea tali sebelah medial permukaan        berbentuk bulan sabit (fasies molaris medialis) yang berhubungan dengan maleolus medialis.
      b  Kalkaneus: terletak di bawah talus, permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan suntentakulum tali, di bawahnya terdapat sulkulus muskular flexor halusis longus. Bagian belakang kalkaneus terdapat tonjolan besar tuberkalkanei yang mempunyai prosesus tuberkalkanei.    
        c      Navikulare: pada bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan tuberositas ossis navikulare pedis, permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi I, II, dan III.    
       d.  Os kuboideum: permukaan proksimal mempunyai fasies artikularis untuk kalkaneus, permukaan distal mempunyai 2 permukaan untuk metatarsal IV dan V. Pada permukaan medial mempunyai 2 permukaan sendi untuk navikular dan kunaiformi medialis.
       e. Os kunaiformi, terdiri atas:
     -       Kunaiformi lateralis,
     -       Kunaiformi intermedialis,
     -       Kunaiformi medialis,
  - semuanya berbentuk baji, sedangkan permukaan proksimal berbentuk segitiga. Puncak dari kunaiformi lateralis menghadap ke atas dan puncak kunaiformi medialis menghadap ke bawah.

      7        Metatarsalia
Os metatarsalia mempunyai 5 buah tulang metatarsal I, II, III, IV, dan V. Bentuk kelima tulang ini hampir sama yaitu bulat panjang. Bagian proksimal dari masing-masing tulang agak lebar disebut basis ossis matatarsale. Bagian tengah ramping memanjang dan lurus sedangkan bagian distalnya mempunyai bongkok kepala (kaput ossis matatarsale). Metatarsal I agak besar daripada yang lain, sedangkan metatarsal V bagian lateral basisnya lebih menonjol ke proksimal disebut tuberositas ossis metatarsal V.

       8         Falang Pedis
Os falang pedis merupakan tulang-tulang pendek. Falang I terdiri atas 2 ruas yang lebih besar daripada yang lainnya. Fallang II, III, IV, dan V mempunyai 3 ruas lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan falang I. Pada ibu jari terdapat dua buah tulang kecil berbentuk bundar yang disebut tulang baji (os sesamoid).
Pada kaki terdapat 4 buah lengkungan.
            1.      Lengkungan medial: dari belakang ke depan kalkaneus.
            2.      Lengkuna lateralis: dibentuk oleh kalkaneus kuboidea dengan dua tulang metatarsalia.
            3.      Lengkungan longitudinal: lengkung melintang metatarsal dibentuk oleh tulang tarsal.
            4.      Lengkungan tranversal anterior: dibentuk oleh kepala tulang metatarsal pertama dan kelima.

    Otot-otot Ekstremitas Bawah beserta fungsinya




     A.    Otot koksa dorsal
   
       1.      M. Gluteus maksimus
Insersi: tuberositas glutealis traktus iliotibialis
Origo : bagian dorsal os ilium, fasia torako lumbalis os sacrum, dan fasia dorsalisli gamentum sakrotuberale
Persyarafan : nervus glutae inferior
Fungsi : ekstensi femur artikulasi koksae, abduksi, adduksi, dan eksorotasi femur serta menahan rangka pada saat duduk
       2.      M. Gluteus medius
Insersia : bagian lateral trokhanter mayor
Origo : fasies glutealis Krista iliaka dan linea glutealis posterior dan inferior
Persyarafan : abduksi, endorotasi, dan eksorotasi femur, serta fiksasi pelvis pada tulang kaki
       3.      Gluteus minimus
Insersi: ujungnya trokhanter mayor bertendon
Origo : fasies glutealis anterior dan inferior
Persyarafan : nervus gluteus superior
Fungsi : abduksi dan endorotasi kedua otot saat menarik pelvis pada tulang kaki
       4.      M. Tensor fasia latae
Insersia : traktus iliotibialis
Origo : spina iliaka anterior superior
Persyarafan : nervus gluteus superior
Fungsi : ekstensi fasia lata membantu fleksi dan abduksi femur juga membantu ekstensi kruris
       5.      M. Piriformis
Insersi : bertendon panjag pada ujung trokhanter mayor
Origo : os sacrum fasia pelvis daerah foramina sakralia
Persyarafan : nervus iskiadikus dan nervus muskuli filiformis
Fungsi : abduksi paha dan eksorotasi artikulasio koksa
      6.      M. Abduktor internus
Insersi : bertendon panjang dalam fossa trokhanter
Origo : bagian dalam foramen obturatum dan membrane obturatoria
Persyarafan : nervus muskuli obturatorium interna pleksus sakralis
Fungsi : eksorotasi pada artikulasio koksa
       7.      M. Gemelus superior dan inferior
Insersi : tendon M. abductor internus fossa trokhanterika
Origo : spina iskiadika dan tuber iskiadikum
Persyarafan : nervus muskuli obtoratorius internus ramus muskularis pleksus seklaris
        8.      M. Quadratus femoris
Insersia : Krista intra trokhanterika
Origo : lateral sisi tuber iskiadikum
Pesyarafan : nervus muskuli quadrates femoris pleksus sakralis
Fungsi : eksorotasi artikulasio koksae juga membantu abduksi femur

    B.     Otot permukaan ventral pangkal femur
     1.      M. Ilio psoas
Persyarafan : ramus muskularis pleksus lumbalis
       a .       M. Iliakus
Origo : fossa iliaka, spina iliaka anterior inferior bagian depan artikulasio koksae;
Insersi : trokhanter minor, batas medial linea aspera;
Fungsi : fleksi, endorotasi artikulasio koksae; dan fleksi kolumna vertebralis lumbalis
       b.      M. Psoas mayor
Insersi : trokhanter minor;
Origo : permukaan lateral korpus vertebra torakalis XII, korpus vertebralis lumbalis 1-IV;
Fungsi : eksorotasi pada waktu M. Gluteus berkontraksi 
       c.       M. Psoas minor
Insersi : trokhanter minor, insersi tendon yang lebih panjang;
Origo : pemukaa lateral vertebra torasika XII dan vertebra lumbalis I
       d.      M. Sartorius
Insersi : sisi medial tuberositas tibia
Origo : spina iliaka anterior superior
Fungsi : membantu fleksi abduksi dan endorotasi femur, menekuk dan memutar artikulasio genu.
     2.      Otot permukaan  venter femur (M. Quadrisep Femoris)
Persyarafan : nervus femoris
      a.       M. Rektur femoris
Insesi : seluruh fasia fasies proksimal ligamentum patela dan tuberositas tibia
Origo : spina iliaka anterior inferior dan sisi kranial asetabulum
Fungsi : meregangkan M. rektus femoris pada artikulasio koksae
       b.      M. ventus (medialis, lateralis, dan intermedialis)
Insersi : ligamentum patella, retinakula petela pada tuberositas tibia
Origo : labium media, lateral, dan ventral linea aspera sampai ke trokhanter mayor
Fungsi : menopang fleksi pada artikularis koksae
       c .       M. Artikularis genu
Origo : serabut-serabut distal kapsula sendi lutut

     C.     Adductor femur
     1.  M. pectineus
Insersi : linea pektini femur
Origo : ossis pubis
Persyarafan : nervus femoralis dan nervus obturatoris
Fungsi : adduksi femur, memabntu fleksi, dan eksorotasi artikulasio koksae
       2.  M. adductor longus
Insersi : bagian tengah linea aspera labium medial
Origo : ramus superior dan ramus inferior ossis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur dan fleksi artikulasio koksae
       3.  M. adductor brevis
Insersi : linea aspera labium medial
Origo : ramus inferior ossis pubis foramen obturatum
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi, ekstensi femur, dan eksorotasi pada artikulasio koksae
        4.  M. adductor magnus
Insersi : tuberositas gluteus epikondilum medialis femoalis
Origo : ramus ossis iskii dan tuberositas iskiadikum
Persyarafan : nervus obturatorius dan nervus iskiadikus
Fungsi : adduksi femur membantu meregangkan paha dan eksorotasi femur
       5.  M. adductor minus
Insersi : bagian atas linea aspera labium medial
Origo : ramus inferior ossis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi: adduksi paha membantu fleksi dan eksorotasi paha
       6  M. grasilis
Insersi : bertendon panjang pada sisi medial tuberositas tibia
Origo : ramus inferior ossis pubis sepanjang simpisis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur, fleksi artikulasio genu, dan endorotasi femur
       7.  M. obtorator eksternus
Insersi : bertendon kedalam fosa trokhanter femur
Origo : bagian luar foramen obturatum
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : eksorotasi femur, fleksi pada artikulasio koksae

    D.    Otot-otot fleksor femur
     1.      M. biseps femoris
Insersi : kaput fibula bertendon kuat
Origo : tuber iskiadikum bersatu dengan M. Semitendinosus
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua dan nervus fibularis kumunis
Fungsi : fleksi kruris pada artikulasio genu eksorotasi dan ekstensi antikulasio genu

       2.      M. semi tendinosus
Insersi : bertendon panjang medial tuberositas tibia
Origo : tuber iskiadikum kaput langus musculi bisep femoris
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi kruris artikulasio genu, endorotasi dan ekstensi artikulasio koksae

     3.      M. ssemi membranosus
Insersi : kondilum medialis tibia dan ligamentum popliteum obligues
Origo : tuber iskiadikum bertendon lebar
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi dan endorotasi artikulasio genu, ekstensi artikulasio koksae

     E.     Otot-otot ventral kruris
Persyarafan : nervus fibularis profundus
  
     1.      M. tibialis anterior
Insersi : basis metatarsalis I (sisi medial) dan os. Kunaiforme mediale (sisi plantar)
Origo : epikondilus lateralis dan fasies lateralis tibia
Fungsi : fleksi dorsal dan spinasi kaki

     2.      M. ekstensor halusis longus
Insersi : permukaan dorsal jari kaki yang besar bertendon
Origo : fasies medialis fibula membrane interosea kruris dan fasia kruris
Fungsi : ekstensi jari kaki dan ekstensi dorsal pada artikulasio talus sebelah atas

     3.      M. ekstensor digitorum longus
Insersi : bersama keempat tendon kedalam aponeurosis dorsal keempat jari lateral kaki
Origo : kondilus lateralis tibia, margo anterior fibula, dan membran interosea kruris
Fungsi : supinasi pada artikulasio talus sebelah bawah M. Ekstensor halusis longus.

    4.      M. Peroneus fibularis tertius
Insersi : permukaan dorsal kelima tonjolan tulang pada tengah kaki bertendon datar
Origo : keluar dari bagian distal fibula
Fungsi : pronasi kruris

    F.      Otot-otot kruris lateralis
Persarafan : nervus fibularis superfisialis

    1.      M. Peroneus fibularis longus
Origo : kaput fibula, fasia kruris, fasies lateralis, dan margo posterior
Insersi : plantar pedis dan sulkus tendinius muskuli fibularis dan tuberositas ossis metatarsal I-II os kunaiformi medial
Fungsi : kedua M. Fibularis mengangkat sisi lateral kaki dan menopang fleksi plantar kaki

      2.      M. Peroneus fibularis brevis
Insersi : tuberositas ossis metatarsalis V, jalur tendon sampai kelingking kaki
Origo : fasies lateralis dan margo anterior fibula, septa intermuskularis kruris anterior dan posterior 
  
    G.    Otot-otot superficial kruris dorsal
Persarafan : nervus tibialis
    1.      M. Triseps surae
      a.       M. Gastroknemius (kaput medial dan lateral)
Insersi : tuber kalkanei dan tendon kalkanus (tendon alkhiles)
Origo : epikondilus medial dan lateral femur
Fungsi : plantar fleksi kaki pada artikulasio talus sebelah atas, supinasi kaki pada artikulasio talus.
     b.      M. soleus
Origo: fasies posterior dan margo posterior fibula, fasterior fibula, fasies posterior tibia dan arkus tendinius muskuli solei.
    2.      M.plantaris
Insersi :lapisan dalam fasia kruris dan tendon kalkaneus yang tipis dan panjang.
Origo : epikondilus lateralis femur.
    3.      M. Popliteus
Insersi: fasies posterior tibia diatas linea muskuli solei.
Origo : bertendon pada epikondilus lateralis femur dan kaput fibula.
Fungsi : fleksi kruris dan endorotasi pada artikulasio genu.
  
   H.    Otot-otot kruris profunda lateraliserfus tibialis
Persyarafan : nervus tibialis
    1.      M. tibialis posterior
Insersi :Tuberositas ossis navikulare, permukaan plantar os kunaiformi medial, ossa kunaiformi intermedium lateral dan basis metatarsal II – IV
Origo: fasies posterior, bagian prosimal tibia dan fasies medialis fibula.
Fungsi: plantar fleksi dan supinasi kaki.
    2.      M. fLeksor digitorum longus
Insersi: falang akhir jari kaki keII –V
 Origo: fasies posterior, margo interosius tobia dan arkus tendimius dista fibula.
Fungsi: fleksi bagian terakhir 4 jari lateral kaki, fleksi dan supianasi kea rah plantar
    3.      M.fleksor lalusis longus
Origo: fasies posterior dan margo posterior fibula
Insersi: falang terakhir dari ibu jari
Fungsi: fleksi ibu jari kaki, fleksi dan supinasi seluruh kaki kea rah plantar.

     I.       Otot –otot dorsalis pedis
     1.      Ekstensor digitorum brevis
Insersi:  apponeurosis dorsal jari kaki bagian tengah.
Origo: permukaan dorsal dan permukaan permukaan samping kalkaneus.
Fungsi : Dorso fleksi jari kaki
      2.      M.ekstensor halusis brevis
Insersi: falang ibu jari kaki
Origo: permukaan dorsal kalkaneus
Fungsi: dorsofleksi jari kaki
      3.      M.interosei dorsalis I-IV
Origo: permukaan tengah tulang kaki
Insersi: sisi medial dasar palang distal III-V sampai apponeurosa ekstensi jari kaki bersangkutan
Fungsi: fleksi dan abduks jari kaki III-V ke lateral, jari kaki II ke medial dan ekstensi jari kaki yang lain
       4.      M.interosei plantaris I-III
Origo: sisi bagian tengah tulang kaki III-V
Insersi:sisi medial falang distal III-V sampai apponeurosa ekstensi jari kaki
Fungsi: fleksi dasar sendi dan adduksi jari kaki III-V, ekstensi jari kaki yang lain.  

       J.       Otot-otot ibu jari kaki.
Persyarafan nerfus plantari, medialis dan lateralis
     a.       M. abductor halusis
Insersi: falang proksimal ibu jari kaki
Origo: prosesus medialis tuberosis kalkanei dan appoeurosis plantaris
Fungsi: Abduksi flekskki ibu jari kaki terutama ekstensi aktif bagian penutup kaki.
     b.      M. fleksor halusis brevis
Insersi: 2 kaput tulang cecamoid dan falang proksimal ibu jari kaki
Origo: permukaan plantar ossa unaiformi mediale, intermedium, dan lateral ligamentum plantar longus.
      c.       M adductor halusis
go: permukan plantar os kunaiformi lateral dan ligamentum plantar longus.
Insersi: bagian lateral tulang sesamoid dan falang proksimal ibu jari kaki.
Fungsi: abduksi, fleksi ibu jari kaki.

     K.    Otot kelingking kaki
Fungsi :abduksi, fleksinkelingking dan ekstensi aktif penutup kaki.
     a.       M.Abduktor digiti minimi
Insersi: sisi lateral falang proksimal kelingking (tuberositas ossis metatarsalis V)
Origo: Prosesus lateralis tuberis kalkanei dan apponeorosis plaeusntaris;
Persyarafan: N. pLantaris lateralis.
       b.      M. fleksor digiti minimi brevis
Insersi : bagian falang proksimal kelingking.
Origo: bagian depan ligament plantar logum  basis ossis metatarsalis .
Persyaratan: Nervus plantaris medialis.
      c.       M.Opponeus digiti minimi
Insersi: sisi lateral os metatarsal V.
Origo: vagina tendini  M. fibularis peroneus longus.

      L.     Otot-otot plantar pledis
     a.       Fleksor digitorum brevis
Insert : empat tendon M. fleksor digitorum longus sampai pada falang tengah jari kaki II-IV.
Origo: prosesus medialis tuberosis kalkanei dan apponerosis plantaris;
Fungsi: fleksi bagian tengah dan dasar jari kaki II-IV.
      b.      M. Quadratus plantaris
Origo: dua kaput permukaan plantar kalkuemnneus dan ligamentum plantar logum;
Insersi: sisi lateral tendon M.fleksor digitorum longus dan memperkuat otot yang melintang.


EKSTRIMITAS ATAS (SIKU,BAHU,LENGAN)



Kerangka Anggota Gerak Atas
     Kerangka anggota gerak atas dikaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu yang terdiri dari skapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain : gelang bahu (skapula dan klavikula), humerus, ulna dan radius, karpalia, metakarpalia dan falangus
Gelang Bahu     

             
     Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Bagian ini di bentuk oleh dua buah tulang yaitu skapula dan klavikula

      Bagian-bagian Tulang Ekstremitas

      
     1.       Tulang Skapula
Skapula (tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah luar atas, mempunyai tulang iga I sampai VIII, bentuknya hampir segitiga. Di sebelah atasnya mempunyai bagian yang di sebut spina skapula. Sebelah atas bawah spina skapula terdapat dataran melekuk yang di sebut fosa supraskapula dan fosa infraskapula. Ujung dari spina skapula di bagian bahu membentuk taju yang di sebut akromion dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian. Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut denganprosesus korakoid. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di sebut kavum glenoid
      2.       Tulang Klavikula
Klavikula adalah tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari gelang bahu. Untuk keperlua pemeriksaan dibagian atas batang dan dua ujung. Ujung medial disebut extremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut extremitas akrominal, yang bersendi pada proseus akrominal dari scapula.
Fungsi kavikula yaitu member kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.

        3.       Tulang Humerus
Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat. Bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi yang di sebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang di sebuttuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput humeri terdapat lekukan yang di sebut kolumna humeri. Pada bagian bawah terdapat taju (kapitulum, epikondius lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoid (bagian depan)  dan fosa olekrani (bagian belakang).

       4.       Tulang Ulna
Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari radius. Kepala ulna berada disebelah ujung bawah.
Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.

        5.       Tulang Radius
Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna.
            Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

         6.       Tulang Karpal
ulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.

          a.        Metacarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.

      b.      Falang 
Falang juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu

 OTOT EKSTREMITAS ATAS

    1.      M. Triceps
Adalah otot yang terletak di sepanjang lengan atas.
Berfungsi : meluruskan lengan atas di siku dan meluruskan lengan.
     2.      M. Biceps
Adalah otot lengan atas.
Berfungsi : untuk menekuk lengan
      3.      M. Brachialis
Adalah otot kecil yang terletak disebelah luar biceps. :
Berfungsi : Sendi Siku (Fleksi)
4.      M. Brakiorodialis
Adalah otot lengan bawah
Berfungsi : bertindak untuk melenturkan lengan bawah pada siku.
       5.  M. Anconeus
Adalah otot kecil pada aspek posterior dari sendi siku.
Berfungsi : meluruskan siku dengan lemah dan memutar ulna untuk menghadapkan telapak tangan ke bawah.
       6 . M. Deltoideus
Adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia, biasanya digunakan untuk melakukan suntikan indra – mskular.
Berfungsi :mengangkat lengan menjauhi tubuh ke depan, samping dan belakang.
       7.   M. Biceps brachi
Adalah terletak didekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat.
Berfungsi : untuk menekuk lengan atas ke siku dan memutar telapak tangan ke atas.
       8 .     M. Teres minor
Adalah otot tebal dan bulat kecil ada belikat.
Berfungsi : untuk memtar lengan ke luar.
     9.     M. Teres major
Adalah otot yang tebal dan bulat.
Berfungsi : untuk melekatkan, melonggarkan dan memutarkan lengan ke arah medial.
       10.  M Abdector Polsis brevis
Adalah otot ditangan yang berfungsi menarik ibu jari kedala menuju telapak tangan
11.  M Aponeurosis Palmar
Adalah otot yang menjadi titik pelekatan bagi kulit dan melindungi tendon dibawahnya.
       12.  M Fleksor karpi ulnaris
Adalah otot lengan bawah manusia
Berfungsi : melenturkan tangan, ataupun menekuk dan menarik pergelangan tangan kedalam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar